Let me tell you the more lovable, friendly and sweet of Sri Lankan people

Let me tell you the more lovable, friendly and sweet of Sri Lankan people

(DN Aini story from Ceylon)



Dear my self. Yuk...kita merenung bersama

Wajar memang ketika kemarin aku mendapati perbedaan dari beberapa orang2 SL yang biasanya aku temui dalam keseharianku tidak ramah kepadaku seperti biasanya. Wajar jika mereka menjaga jarak dan berhati2 denganku karena situasi yang sedang terjadi. Aku pun mungkin akan melakukan hal yang sama, karena siapapun perlu waspada, menjaga dirinya supaya selamat. Mungkin kalian juga merasakannya

Sebagai foreigner, berjilbab, dan mereka mengerti aku sebagai muslim. But the more friendly they were
1.Pertama kali aku datang ke SL dengan mayoritas penduduknya beragama Budha, aku pernah tersesat karena teman dari negaraku meninggalkanku di tempat yang membuatku hampir tidak bisa pulang ke kos. Aku juga pernah takut dan khawatir untuk pertama kalinya bertanya dan meminta pertolongan dari orang lokal. Saat itu di Toko sembako di malam hari, aku memberanikan diri untuk bertanya bagaimana aku bisa pulang ke kos. Ada sekitar 5 orang laki2 mengiringi langkahku, satu orang memegang HP ku untuk berkomunikasi dengan pemilik kosku, perasaanku saat itu sangat takut dan hampir menyesal karena meminta pertolongan dan ketika mereka mengajakku berpindah ke tempat yang lebih ramai, aku pun sempat curiga. Tetapi dengan segala kebaikan mereka, mereka benar2 menolong dan menyelamatkanku sampai aku bisa pulang ke kos dengan selamat
2. Dalam keseharianku, belanja adalah hal pasti yang aku lakukan. Baiknya orang2 SL kebanyakan dari mereka jujur dengan barang yang mereka jual baik itu elektronik, makanan bahkan jus yang akan dibeli, jika kondisi barang atau makanan yang aku pilih tidak baik, mereka akan sampaikan dan memberikan yang terbaik dengan memberikan harga lokal bahkan aku pun sering mendapatkan diskon
3. Ketika bertanya mengenai arah jalan atau bus apa yang bisa mengantarkan ku sampai tujuan kepada orang lokal. Mereka pasti akan sangat care sampai benar2 mengamati apakah aku menemukan yang aku cari atau sudah kah aku berada di bus yang tepat. Jika mereka mendapati aku kesulitan, mereka seringnya akan langsung menghampiri atau menemani ku untuk mendapatkan bus yang aku tanyakan bahkan juga kadang mereka mengatakan kepada supir bus untuk menjaga ku dengan baik

Aku yakin kebanyakan foreigner Yang pernah ke SL pernah mendapatkan semua keramahan dan kenyamanan itu

And the most lovable and unforgetable momeory i had
1. Seminggu awal kedatanganku ke SL aku juga pernah merasakan menjadi artis semalam. Waktu itu temanku yang orang lokal mengajakku main ke rumahnya sehari, aku sempat menginap. Betapa terkejut nya aku dalam kondisiku yang bukan siapa2, tapi temanku bisa membawa orang hampir sekampungnya untuk bertemu denganku, berkenalan, mendengarkanku menyanyi, bertukar cerita yang sangat menyenangkan, dan juga mencoba saling memahami percakapan dengan bahasa inggris yang terbatas. Aku seperti sedang berada di acara tv reality show
2. Ketika aku bepergian dengan teman2ku yang tidak satu pun beragama sama denganku, ketika aku meminta ijin dengan mereka untuk sholat saat di kereta, park, dan juga di dekat air terjun area, semua teman2ku menjaga ku dengan baik sampai aku menyelesaikan ibadahku
3. In this the one and only frame i could stand together with all religions in SL (Budhis, Hindu, Crhistian, Catholic, Muslim, and Protestan) we are unity more than LLB friends. The sweet memory i never had before

Dan....banyak cerita lain yg tdk bs aku tulis disini

Rasanya sedih memang dengan kondisi yang terjadi saat ini. Aku tidak akan pernah menyesal diberikan kesempatan mendapatkan beasiswa untuk kuliah dan juga tinggal di negara bernama Sri Lanka

Ditulis pada 24 April 2019, setelah kejadian bom di Sri Lanka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skripsi tentang pernikahan WNI dengan WN SL, terkait hak-hak anak

The End of My Study Journey in Sri Lanka

Kumandang takbir pertama Hari Raya Idul Adha ku di Kandy, Sri Lanka